Ronaldinho Inspirator kemenangan Milan
Milan - Ronaldinho menginspirasi kemenangan ketiga AC Milan 2-1 atas tamunya AS Roma di San Siro, Senin (19/10) dinihari . Ronaldinho mencetak satu gol dari titik penalti pada menit 56 dan sebagai kreator atas gol Alexandre Pato pada menit 67. Dengan kemenangan ini sekaligus memupuk asa Leonardo bahwa ia masih pantas menahkodai AC Milan.
Tampil dengan formasi 4-4-2 namun kenyataannya hanya menempatkan Pato sendirian di lini depan didukung oleh Ronaldinho dan Clarence Seedorf di belakangnya. Dida dipercaya mengawal gawang Milan menggantikan Storari yang harus absen karena menderita Flu.
Sementara AS Roma sendiri Tampil tanpa diperkuat kapten mereka Fransesco Totti dan memainkan striker muda Jeremy Menez.
Bermain didepan publik sendiri bukannya trengginas Milan justru tampil canggung pada awal laga tak ayal mereka sempat kecurian gol pada menit 3 oleh Jeremy Menez memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Thiago Silva, bermaksud melakukan back pass pada Dida namun tendangannya terlalu lemah dan bola disambar oleh Menez. Tanpa kesulitan, Menez menaklukkan Dida dari dalam kotak penalti.
Terus tertekan oleh Roma, Ambrosini dan kawan-kawan tidak bisa mengembangkan permainan mereka hanya sesekali mengandalkan serangan balik sporadis kecuali pada menit 39 dan ini adalah satu-satunya peluang terbaik yang mereka miliki tendangan jarak dekat Clarence Seedorf pada sisi kanan gawang memanfaatkan bola liar hasil sapuan barisan pertahanan Roma mampu ditepis oleh Doni.
Memasuki babak kedua guna menambah daya gedor pasukannya Leonardo memasukkan Inzaghi menggantikan Abate. Alhasil baru beberapa saat memasuki lapangan Inzaghi hampir menyamakan kedudukan kalau saja bola headingnya hasil corner kick Andrea Pirlo yang luput dari Doni tidak di antisipasi Pizarro.
Pola serangan Milan mulai nampak teratur rapi mengingat kubu Roma sendiri mulai kedodoran tidak sedisiplin babak pertama. Dan skor penyeimbang kedudukan 1-1 pun terjadi juga pada menit 56melalui eksekusi tendangan penalti Ronaldinho, bermula saat dijatuhkannya Nesta oleh Burdiso di dalam kotak terlarang saat menggiring bola menerima umpan silang dari sayap kanan dan Roberto Rosetti yang bertindak sebagai pengadil lapangan menilai bahwa itu adalah sebuah pelanggaran.
Skor imbang 1-1 membuat kedua tim semakin bersemangat. Dua kali peluang eksekusi bola mati Roma gagal menemui sasaran. Begitu agresifnya penyerangan, Roma
Meninggalkan celah pada pertahanan mereka yang bias dibaca dengan baik oleh Milan.
Keunggulan Milan baru benar-benar tercipta pada menit 67. Melalui serangan counter attack yang cepat Ronaldinho mengirimkan umpan panjang pada Pato yang berada di sisi kiri pertahanan Roma, lepas dari penjagaan lawan Pato masuk ke kotak penalti dan mengecoh Doni, sebelum akhirnya melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah tak terkawal.
Berbalik unggul dengan skor 2-1 dan dominasi permainan justru Milan harus bermain dengan sepuluh orang pemain menyusul dikartumerahkannya kapten Milan Ambrosini pada menit 80 akibat menyikut Burdisso dalam perebutan bola atas.
Guna mengamankan keunggulan dan lapangan tengah sepeninggal Ambrosini Leonardo menarik keluar Ronaldinho dan memasukkan Flamini.
Kian mendekati akhir, tempo permainan makin meningkat terutama pada kubu Roma yang berupaya menyamakan skor, namun hingga peluit panjang dibunyikan skor 2-1 tetap bertahan untuk kemenangan Milan.
Dengan tambahan tiga poin dari pertandingan ini Milan beranjak naik pada urutan delapan klasemen sementara dengan 12 poin jumlah point yang sama dengan Palermo hanya kalah dalam selisih gol. Dan setidaknya membuat Leonardo bisa sedikit lebih tenang untuk sementara waktu, sekaligus menambah modal kepercayaan diri menghadapi Real Madrid pada pertandingan ketiga babak penyisihan Grup C Liga Champion.
Tampil dengan formasi 4-4-2 namun kenyataannya hanya menempatkan Pato sendirian di lini depan didukung oleh Ronaldinho dan Clarence Seedorf di belakangnya. Dida dipercaya mengawal gawang Milan menggantikan Storari yang harus absen karena menderita Flu.
Sementara AS Roma sendiri Tampil tanpa diperkuat kapten mereka Fransesco Totti dan memainkan striker muda Jeremy Menez.
Bermain didepan publik sendiri bukannya trengginas Milan justru tampil canggung pada awal laga tak ayal mereka sempat kecurian gol pada menit 3 oleh Jeremy Menez memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Thiago Silva, bermaksud melakukan back pass pada Dida namun tendangannya terlalu lemah dan bola disambar oleh Menez. Tanpa kesulitan, Menez menaklukkan Dida dari dalam kotak penalti.
Terus tertekan oleh Roma, Ambrosini dan kawan-kawan tidak bisa mengembangkan permainan mereka hanya sesekali mengandalkan serangan balik sporadis kecuali pada menit 39 dan ini adalah satu-satunya peluang terbaik yang mereka miliki tendangan jarak dekat Clarence Seedorf pada sisi kanan gawang memanfaatkan bola liar hasil sapuan barisan pertahanan Roma mampu ditepis oleh Doni.
Memasuki babak kedua guna menambah daya gedor pasukannya Leonardo memasukkan Inzaghi menggantikan Abate. Alhasil baru beberapa saat memasuki lapangan Inzaghi hampir menyamakan kedudukan kalau saja bola headingnya hasil corner kick Andrea Pirlo yang luput dari Doni tidak di antisipasi Pizarro.
Pola serangan Milan mulai nampak teratur rapi mengingat kubu Roma sendiri mulai kedodoran tidak sedisiplin babak pertama. Dan skor penyeimbang kedudukan 1-1 pun terjadi juga pada menit 56melalui eksekusi tendangan penalti Ronaldinho, bermula saat dijatuhkannya Nesta oleh Burdiso di dalam kotak terlarang saat menggiring bola menerima umpan silang dari sayap kanan dan Roberto Rosetti yang bertindak sebagai pengadil lapangan menilai bahwa itu adalah sebuah pelanggaran.
Skor imbang 1-1 membuat kedua tim semakin bersemangat. Dua kali peluang eksekusi bola mati Roma gagal menemui sasaran. Begitu agresifnya penyerangan, Roma
Meninggalkan celah pada pertahanan mereka yang bias dibaca dengan baik oleh Milan.
Keunggulan Milan baru benar-benar tercipta pada menit 67. Melalui serangan counter attack yang cepat Ronaldinho mengirimkan umpan panjang pada Pato yang berada di sisi kiri pertahanan Roma, lepas dari penjagaan lawan Pato masuk ke kotak penalti dan mengecoh Doni, sebelum akhirnya melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah tak terkawal.
Berbalik unggul dengan skor 2-1 dan dominasi permainan justru Milan harus bermain dengan sepuluh orang pemain menyusul dikartumerahkannya kapten Milan Ambrosini pada menit 80 akibat menyikut Burdisso dalam perebutan bola atas.
Guna mengamankan keunggulan dan lapangan tengah sepeninggal Ambrosini Leonardo menarik keluar Ronaldinho dan memasukkan Flamini.
Kian mendekati akhir, tempo permainan makin meningkat terutama pada kubu Roma yang berupaya menyamakan skor, namun hingga peluit panjang dibunyikan skor 2-1 tetap bertahan untuk kemenangan Milan.
Dengan tambahan tiga poin dari pertandingan ini Milan beranjak naik pada urutan delapan klasemen sementara dengan 12 poin jumlah point yang sama dengan Palermo hanya kalah dalam selisih gol. Dan setidaknya membuat Leonardo bisa sedikit lebih tenang untuk sementara waktu, sekaligus menambah modal kepercayaan diri menghadapi Real Madrid pada pertandingan ketiga babak penyisihan Grup C Liga Champion.
0 comments:
Post a Comment